Rabu, 04 Januari 2012

Binet (Alfred Binet)


BINET (ALFRED BINET)
            Alfred Binet adalah seorang psikolog Perancis yang pertama mengembangkan tes Inteligensi.  Ia lahir di Nice, Perancis pada tanggal 8 Juli 1857 dan meninggal di Paris pada tanggal 18 Oktober 1911.  Ayahnya adalah seorang dokter dan nenek moyangnya juga kebanyakan berprofesi dokter baik dari turunan ayah maupun ibunya. Ibunya seorang pelukis, dan jiwa seni ini juga diturunkan pada Binet sehingga ia juga menulis tentang aspek psikologis dari tulisan dan seni. Ia belajar di Lycee di Nice dan Lycée Louis le Grand di Paris.  Secara resmi ia belajar hukum hingga memperoleh gelar diploma dan lisensiat, dan pada umur 20 tahun ia menempuh ujian pertama untuk doktoratnya dalam bidang hukum.  Tahun 1877 Binet bertemu Ribot, seorang psikolog Perancis yang turut menentukan kehidupan psikologi di Perancis.  Atas anjuran Ribot maka Binet mulai mempelajari psikologi, khususnya psikopatologi yang sudah lama hidup di Perancis.  Ia kemudian pergi ke Salpétriére dan bekerja di sana bersama Charles Fèrè, yang adalah salah satu murid dari Charcot.  Ketika itu Salpétriére merupakan pusat penelitian Psikologi di Perancis. Sekolah Charcot mengenai Neurosis paling terkenal khususnya bidang histeria dan hipnosis. Dan bidang-bidang inilah yang diminati Binet sehingga ia pun menerbitkan beberapa seri penelitiannya, antara lain: The Psychology of Reasoning (1886), Animal Magnetism dikerjakan bersama Charles Fèrè (1887), On Double Consciousness (1889), dan Alterations of Personality (1892). Tahun 1888 didirikan pikologi eksperimental di Perancis dan Ribot minta Beaunis (seorang profesor psikologi pada fakultas kedokteran di Nancy) untuk memimpinnya.  Beaunis kemudian memanggil Binet untuk bekerja sama, sehingga tahun 1891 Binet pun meninggalkan Salpétriére.  Tahun 1895 salah satu teman kelasnya yang sudah sukses di bidang politik di negaranya, mengundang Binet untuk mengajar di Universitas Bucharest, dan Binet mengajar psikologi di sana  selama beberapa bulan. Tahun 1891 dan 1900 ia mengikuti pelatihan psikologi eksperimental.  Ia menemukan bahwa materi dan sistem treining yang ia jalankan tidak beda dengan yang sudah ia jalani di Salpétriére. Ia kemudian bosan dengan psikologi eksperimental Wundt dan mulai belajar psikologi individu atau yang disebut differential psychology. 

Binet mempelajari proses-proses mental yang lebih tinggi dengan jalan memberi tes-tes kertas dan pensil sederhana. Kira-kira pada tahun 1900, Binet mulai dengan penelitian mengenai perbedaan-perbedaan individual, yang mencapai puncaknya dalam mengembangkan skala inteligensinya yang termasyur pada tahun 1905.  Dengan menggunakan anak-anak gadisnya sendiri sebagai subyek penelitian, ia mulai melakukan suatu studi sistematis mengenai perbedaan-perbedaan dalam proses-proses mental mereka, dengan menggunakan gambar-gambar, tes-tes verbal dan tes noda-noda tinta.  Tes noda-noda tinta ini memelopori pembuatan teknik-teknik proyektif yang sangat populer dalam psikologi klinis kontemporer. 

Karyanya yang terkenal yaitu Binet Tes or Scale, yaitu skala verbal individual yang dikembangkan oleh Binet dan Simon pada tahun 1905.  Tes Simon-Binet, skala aslinya dirancang untuk memperkirakan dan menetapkan kemampuan intelektual relatip dari anak-anak sekolah Perancis.  Binet diminta oleh komisi sekolah warga kota Perancis untuk menciptakan cara mengelompokkan anak-anak berdasarkan kemampuan mereka. Tujuan sebenarnya boleh dikatakan kurang baik, yaitu untuk menyaring anak-anak yang “lemah pikiran”, yang tidak akan diberi tunjangan sosial. Tes tersebut diterima secara luas untuk pengetesan di negara-negara lain.  Pada tahun 1910 tes Binet-Simon ini dibawah ke Amerika Serikat. Di sana tes ini digunakan oleh Henry Goddard, seorang pendidik dan pakar psikologi yang mendirikan sekolah swasta untuk anak “lemah pikiran” di New Yersey.  Pada tahun 1916 tes Binet-Simon ini dimodifikasi dan dibakukan untuk masyarakat Amerika Serikat yang lebih luas oleh Lewis Terman dari Universitas Standford. Dengan modifikasi ini maka tes Binet-Simon ini kemudian dikenal dengan nama Standford-Binet Scale, dan tes ini diberi bukan hanya kepada anak-anak, tapi juga kepada orang dewasa. Tes ini direvisi lagi pada tahun 1937 berdasarkan penetapan norma-norma baru, dan pada tahun 1960 mengkombinasikan formulir L dan M atas dasar suatu revisi statistik.  Binet juga telah memperkenalkan konsep tentang “usia mental” (mental age), kemampuan rata-rata yang diharapkan dari individu, khususnya seorang anak pada usia kronologis tertentu, yang akhirnya menghasilkan konsep tentang IQ (Inteligence Quotient).  Bersama Theodore Simon, mereka mendefinisikan inteligensi dalam tiga komponen, yaitu
(a) kemampuan untuk mengarahkan pikiran,
(b) kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan,
(c) kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau melakukan autocriticism.

Binet mengatakan bahwa inteligensi bersifat monogenetik, yaitu berkembang dari satu faktor satuan atau faktor umum (g). Selanjutnya ia mengatakan bahwa inteligensi merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang. Ia menggambarkan inteligensi sebagai sesuatu yang fungsional sehingga memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai tingkat perkembangan individu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Jadi untuk melihat seseorang inteligen atau tidak, dapat diamati dari cara dan kemampuannya untuk melakukan suatu tindakan dan kemampuannya untuk mengubah arah tindakannya itu  apabila perlu.
Alfred Binet dikenal sebagai seorang psikolog dan juga pengacara (ahli hukum). Hasil karya terbesar dari Alfred Binet di bidang psikologi adalah apa yang sekarang ini dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Sebagai anggota komisi investigasi masalah-masalah pendidikan di Perancis, Alfred Binet mengembangkan sebuah test untuk mengukur usia mental (the mental age atau MA) anak-anak yang akan masuk sekolah. Usia mental tersebut merujuk pada kemampuan mental anak pada saat ditest dibandingkan pada anak-anak lain di usia yang berbeda. Dengan kata lain, jika seorang anak dapat menyelesaikan suatu test atau memberikan respons secara tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diperuntukan bagi anak berusia 8 (delapan) maka ia dikatakan telah memiliki usia mental 8 (delapan) tahun.
Test yang dikembangkan oleh Binet merupakan test intelegensi yang pertama, meskipun kemudian konsep usia mental mengalami revisi sebanyak dua kali sebelum dijadikan dasar dalam test IQ. Pada tahun 1914, tiga tahun setelah Binet wafat, seorang psikolog Jerman, William Stern, mengusulkan bahwa dengan membagi usia mental anak dengan usia kronological (Chronological Age atau CA), maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang dimaksud "Intelligence Quotient". Rumus ini kemudian direvisi oleh Lewis Terman, dari Stanford University, yang mengembangkan test untuk orang-orang Amerika. Lewis mengalikan formula yang dikembangkan Stern dengan angka 100. Perhitungan statistik inilah yang kemudian menjadi definisi atau rumus untuk menentukan Intelligensi seseorang:
IQ=MA/CA*100.
 Test IQ inilah yang dikemudian hari dinamai  Stanford-Binet Intelligence Test yang masih sangat populer sampai dengan hari ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar