Kamis, 22 Desember 2011

untuk ibu

kau bukan sekedar bagian dalam jiwa
kau bukan sekedar pedamping di saat ku butuh
kau ibu .....
cucur keringat dan air mata selalu
kau beri untuk anakmu
kau penyejuk kalbu
penerang hati
di saat aku tak mampu
hadirmu bagai daging pemberi energi
memang sosokmu bukan yang sempurna
di mata mereka
bukan yang paling jenius dalam penjelasan
tapi bagi ku tak ada satupun yang tahu
bagaimana cara meraih kesuksesan
karena sukses anakmu pada doa mu ibu...
ibu ......
maafkan indraku telah mengecewakanmu
maafkan batinku selalu meragukan tuturmu
terimah kasih untuk perjuanganmu
ku selalu menyayangimu......

Kamis, 15 Desember 2011



Pangeran Berhati Pujangga

Sudah lelah dalam memilah
Kecukupan ini bukan berarti menyerah
Frustasi atau muntah rasa
Kelainan dalam jiwa tidak dapat jadikan senjata
Kapan harus lebih lama melamuni waktu
Kapan termenung ini usai
Bermimpi sebuah cerita donggeng
Pangeran berhati pujangga? Siapa dia
Bukan kamu tapi dia
Raut wajah tak mampu mengalihkan sorotannya
Entah kurang apa rasa ku
Mungkin sosoknya yang plus plus mengagumkan
Tak sepadan dengan aku yang minus minus
Walau mimpi itu tak sejalan dengan nyata
Kau tetap  jimatku dalam semangat
Sosokmu kan terjelma untuk ku panggeran ku J

Minggu, 11 Desember 2011

Di Jalan Kecil di Tengah Hutan

Di Jalan Kecil di Tengah Hutan
Erick W. Smith, seorang ahli logam yang bekerja untuk English Steel Company, tinggal di pinggir kota Sheffield yang tenang bernama Ecclesall. Di belakang rumahnya terdapat hutan tempat orang biasa berkuda, dan di musim semi dan musim panas Smith biasanya berkelana didalam hutan, menikmati keindahan, kedamaian dan ketenangan serta mengumpulkan kotoran kuda untuk tanaman tomatnya. Untuk itu dia membawa pengki kecil dan tas belanja dari kain tahan air yang sudah tua.
Suatu hari di akhir tahun 1950-an, ketika dia perlahan-lahan berjalan di jalan kecil di tengah hutan, sebentar-sebentar berhenti untuk mengambil kotoran kuda untuk tanaman tomatnya, dia melihat seseorang berjalan perlahan-lahan menuju ke arah jalan yang sama sambil sesekali berhenti mengumpulkan sesuatu dengan alat.Jelas, pikir Smith, orang itu juga menghargai nilai pupuk dari kotoran kuda.
Di tengah-tengah antara kedua orang itu terdapat bangku dan mereka tiba pada bangku secara bersamaan dan duduk bersama. Ternyata merupakan kebetulan luar biasa karena orang asing itu membawa taas dari kain tahan air persis sama dengan milik Smith. di samping pangki kecil. Kedua orang itu ternyata, masuk hutan untuk mengumpulkan kotoran kuda untuk tanaman tomatnya.
Dengan ikatan yang telah terjalin, Smith mencari pipa dan kaleng tembakaunya. Orang itu juga mengeluarkan pipa dan Smith menawarkan tembakau kepadanya."Tidak, terima kasih," tolak orang asing itu, "saya mempunyai merk favorit." memang demikian. Merk itu ternyata sama dengan kesukaan Smith.
Pada saat itu kedua orang itu mulai merasakan sesuatu yang aneh terjadi diantara mereka berdua.
"Namaku Smith," kata Smith.
"Begitu juga saya," kata orang asing itu.
"Erick Smith," kata Smith pertama.
"Saya Juga," kata Smith kedua.
"Eric W. Smith."
"Saya juga."
"W adalah singkatan dari Wales," kata Smith yang pertama.
"Nah, disitulah kita berbeda, saya Walter."
Sumber: Laporan Eric Wales Smith kepada Editor

ARTI Persahabatan

Arti Persahabatan
cerpen, cerpen, kumpulan cerpenBagiku arti persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Aku juga sering berdebat saat berbeda pendapat. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka. Aku belajar banyak hal. Tapi ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat berbeda tentang arti persahabatan. Saat itu, papa mamaku berlibur ke Bali dan aku sendirian menjaga rumah...

“Hahahahaha!” aku tertawa sambil membaca.

“Beni! Katanya mau cari referensi tugas kimia, malah baca komik. Ini aku menemukan buku dari rak sebelah, mau pinjam atau tidak? Kamu bawa kartu kan? Pokoknya besok kamis, semua tugas kelompok pasti selesai. Asal kita kerjakan malam ini. Yuhuuuu... setelah itu bebas tugas. PlayStation!” jelas Judi dengan nada nyaring.

Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.

Sahabatku yang kedua adalah Bang Jon, nama sebenarnya Jonathan. Bang Jon pemberani, badannya besar karena sehari bisa makan lima sampai enam kali. Sebentar lagi dia pasti datang - nah, sudah kuduga dia datang kesini.

“Kamu gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang over dosis pada berbagai hal.

Kami pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi sesuatu.

Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Oke, Beni – kamu pergi segera beritahu satpam sekarang, Aku dan Bang Jon akan pergoki mereka lewat depan dan teriak .. maling... pasti tetangga keluar semua” bisikan Judi terdengar membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.

Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.

Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.

“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.

“Jangan kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling itu terbirit-birit keluar dan berpas-pasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”

Singkat cerita, aku mengobati mereka berdua. Mama Judi dan Ban Jon datang kerumahku dan kami menjelaskan apa yang tadi terjadi. Anehnya, peristiwa adanya maling ini seperti tidak pernah terjadi.
“Hahahahaha... “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.

“( Hahahahaha... )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan Judi. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.

Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).


----------------------------
Cerpen tentang persahabatan yang berjudul Arti Persahabatan ini buah karya Loeis Chandra, Mahasiswa di Sidoarjo - Jawa Timur. Cerpen arti Persahabatan juga telah ditayang pada Cerpen Persahabatan.